Pasarwajo merupakan Ibu kota Kabupaten Buton, dengan luas wilayah 2.488,71 km untuk luas daratan dan 21.054 km bujur sangkar untuk luas perairan laut.
Sejarah Singkat Pasarwajo
Asal tebentuknya nama Pasarwajo, dilihat dari letak geografis pasarwajo dikelilingi oleh bukit dan pantai terkait dengan awal terbentuknya pulau buton daerah ini merupakan daerah bukit yang dikelilingi lautan, lambat laun daerah ini semakin luas daratannya diakibatkan surutnya air laut yang menyebabkan daratan dari pantai karang meluas. Ppada masa dahulu kala manusia yang tinggal disana memiliki cara hidup yang berbeda ada yang mencari kehidupan melalui cara bercocok tanam dan ada yang pula yang melaut. Pada zaman ini Manusianya yelah mengenal sistim perdagangan Barter antara manusia yang bercocok tanam dan manusia yang melaut, mereka bertukar makanan antara hasil bercocok tanannya dengan hasil melautnya yang dipertemukan pada sebuah pasar sehingga orang-orang menamai daerah ini sebagai Pasarwajo atau pasarnya orang wajo.
Daerah ini mulai berkembang pada tahun 1970-an karena sumber alamnya yaitu aspal yang dikelola oleh BUMN melalui PT. Sarana Karya. Banyak kapal-kapal asing yang singgah didaerah ini untuk membeli langsung Bahan mentah Aspal untuk dijadikan bahan jalanan di negara mereka.
Pada tahun 1990-an Daerah ini mulai menurunnya pendapatannya akibat dari krisis moneter yang berkepanjangan juga dikarenakan lokasinya yang lumayan jauh dengan daerah ibukota yang kira-kira perjalannya ditempuh 48 KM. Lambat laun daerah ini merosot pesat diakibatkan banyak tangan yang serakah ingin mengelola hasil tambang didaerah ini sehingga tambang aspal yang ada didaerah ini dikelola oleh pihak asing melalui tangan-tangan pemerintah yang hanya mementingkan dirinya sendiri, yang anehnya pada daerah ini adalah jalanannya yang banyak terdapat lubang-lubang hal ini menyebabkan banyak pertanyaan dikalangan masyarakaat ?? " knapa daerah penghasil aspal yang dikenal diseluruh indonesia ini kok jalanannya seperti ini " inikah jawaban pemerintah unutuk daerah ini...??. Daerah ini selain penghasilannya dari hasil tambang juga pengaruhi oleh hasil lautnya, banyak masyarakat yang menggantungkan dirinya dari hasil laut selain dari hasil tambang dan Pegawai Negri Sipil. Pertanyaan-pertanyaan lain mengenai tambang aspal kalau dilihat sisi saints dan teknologi aspal atau tahinya miyak ini terbentuk karena adanya sumber minyak yang ada tapi anehnya didaerah ini tahi miyaknya yang didapat terlebih dahulu.
Gambar Destilasi Minyak Bumi atau Penyulingan Minyak |
Hal ini membuktikan bahwa sebelum ditemukannya Aspal terlebih dahulu ditemukannya Gas atau LPG kemudian Premium atau Pertamax lalu Minyak Tanah atau Kerosene lalu Solar atau bahan bakar Diesel kemudian bahan bakar mesin diesel yang digunakan pada kapal-kapal layar lalu Oli dan terakhir Aspal atau Teer. Kata masyarakat yang mendiami daerah ini banyak kontroversi akan hal ini, yang diakibatkan oleh penunggu daerah ini belum memperbolehkan mengelola hasil tambang selain Aspal dengan tanda kutip hasil tambang selain aspal boleh dikelolah melalui tangan-tangan anak pribumi juga ada yang mengatakan pengelolaannya harus melalui perijinan dari penunggu-penunggu daerah tersebut tetapi menurut teknologi alat yang digunakan untuk pencarian titik-titik minyak ini belum memenuhi syarat unutk mendapatkan Sumber Daya Alam Yaitu Minyak ini. Konon katanya Daerah atau Pulau ini tebentuk dari terumbu karang yang muncul dipermukaan air laut sehingga terbentuklah pulau, dimana kalau diperhatikan dari bentuk karang ini banyak terdapat rongga atau lubang-lubang yang saling berhubungan yang tidak diketahui letak dan posisi lubang-lubang tersebut. Berbicara mengenai rongga atau lubang yang terdapat dipulau ini belanda tidak mampu menguasai Buton karena kegigihan orang-orang terdahulu melawan belanda, pada saat belanda menyerang dengan menggunakan kapal The Black Pearlnya yang dikelilingi oleh meriam itu di tenggelamkan oleh pejuang-pejuang Buton dengan melalui rongga atau lubang-lubang yang ada dipulau ini yang terowongannya langsung kelaut dengan cara menyelam dan membocorkan kapal-kapal buatan belanda tersebut.